Rabu, 20 November 2019

Peta Jalur Penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia

Peta Jalur Penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia


  


     Sekitar abad ke-2 sampai 5 Masehi, diperkirakan telah masuk agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Agama dan budaya Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan pendeta dari India atau Cina, melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur Laut

    India → Myanmar → Thailand → Semenanjung Malaya → Nusantara.

2. Jalur Darat

    India utara → Bangladesh → Myanmar → Thailand → Semenanjung Malaya → Indonesia

Untuk siapa yang membawa ajaran Agama Hindu pertama kali ke Indoneisa masih belum jelas. Namun, kita mengenal beberapa teori yang menunjukan kedatangan dan persebaran Agama Hindu di Indonesia.
Menurut para ahli sejarah, cara masuk dan proses penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu:
1.      Masyarakat Nusantara berperan pasif
Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu dan Buddha melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara. Diantara teori ini adalah:
a)      Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Ia mengemukakan bahwa para kaum Brahmana diundang datang ke Nusantara karena ketertarikan raja-raja nusantara akan ajaran Hindu-Buddha. Sehingga raja-raja tersebut mendatangkan para kaum Brahmana untuk mengajarkan agama kepada raja dan rakyatnya. Pendapat ini dikuatkan karena hanya kaum Brahmana yang dapat mempelajari Weda, karena banyak ditemukan bahasa sansekerta di Indonesia. Namun, teori ini belum begitu kuat, karena kaum Brahmana memiliki larangan menyebrangi laut.
b)     Teori Ksatriya
Teori ini di kemukakan oleh C.C. Berg, Mookerij, J.C. Moens, Pada jaman masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara, di daratan India dan China sedang berlangsung perang saudara. Raja-raja yang kalah peperangan melarikan diri ke Nusantara untuk berlindung. Lambat laun mereka mendirikan kerajaan di Nusantara dengan corak-corak yang berhubungan dengan agama Hindu atau Buddha yang sebelumnya mereka anut.[1]

c)      Teori Waisya
Dr. N.J. Krom (ahli Belanda), dalam bukunya yang berjudul Hindu Javanesche Geschiedenis menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai yang dilakukan oleh golongan pedagang (Waisya) India. Karena perdagangan jaman dahulu menggunakan jalur laut dan bergantung pada angin, ketika para pedagang ini menetap di Nusantara, mereka memperkenalkan agama dan kepercayaannya kepada masyarakat.[2]

2.      Masyarakat Nusantara berperan aktif
Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari agama tersebut, kemudian setelah lulus mereka kembali ke Nusantara menyebarkan agama yang ada disana. Diantara teori ini yaitu:
a)      Teori Sudra
Teori ini dikemukakan oleh Van Faber, ia mengatakan bahwa para budak dari India dan China datang ke Nusantara dibawa oleh pemiliknya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pada saat mereka menetap di Nusantara, terjadi asimilasi dan akulturasi dengan penduduk setempat. Hal tersebut membawa perubahan pada penduduk yang awalnya memeluk Animisme dan Dinamisme, berganti memeluk agama Hindu atau Buddha.
b)     Teori Arus Balik
             F.D.K. Bosch mengemukakan bahwa penyebaran Hindu dan Buddha di Indonesia  dilakukan oleh cendekiawan atau golongan terdidik dari penduduk Nusantara itu        sendiri, mereka berguru ke India, dan ketika kembali ke Nusantara, mereka mulai menyebarkan agama yang mereka pelajari disana sebagai pemuka agama dan pendeta [3].



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil Penulis dan Dosen Pengampu

Kelompok 4 Profil Penulis: Aeni Nurul Latifah Serang, 24 Desember 1998 11170321000037 Hobi: Baca Novel dan Memasak Siti Marya...